Minggu, 07 Juli 2019

4 Hal Mengenai Kesuburan Wanita Yang Sering Disalahpahami

Bagi pasangan yang ingin memiliki anak, kesuburan adalah hal terpenting yang membutuhkan perhatian. Namun, masih banyak hal yang beredar tentang kesuburan wanita yang belum tentu benar. Banyak orang berpikir bahwa wanita memiliki masalah kesuburan terbesar. Bahkan, pria juga bisa menjadi penyebab pasangan tidak subur. Selanjutnya, mitos yang harus dibongkar tentang kesuburan wanita? Lihat fakta-fakta di bawah ini, mari kita lakukan!
4 Hal Mengenai Kesuburan Wanita Yang Sering Disalahpahami

Beberapa fakta tentang kesuburan wanita

1. Kesehatan belum tentu subur
Secara keseluruhan, memiliki kesehatan yang baik tidak selalu merupakan pertanda bahwa Anda subur. Olahraga teratur, diet sehat dan kadar kolesterol dan tekanan darah normal adalah baik. Namun, ini tidak berarti Anda dijamin subur.


Satu dari 10 pasangan subur yang sehat mungkin memiliki masalah kesuburan. Penyebabnya beragam. Faktor terbesar yang mempengaruhi kesuburan adalah sesuatu yang tidak bisa dikontrol, seperti usia. Hal ini dikemukakan oleh dr. Sam Thatcher, seorang ahli endokrinologi reproduksi di Pusat Sains Reproduksi Terapan Tennessee di Amerika Serikat.

Pada wanita sehat, puncak kesuburan adalah sekitar pertengahan 1920-an, mulai menurun pada usia 27, sehingga menurun pada usia 37.

Jika Anda berusia di atas 30 dan sedang mencoba untuk hamil, bisnis Anda harus ekstra. Anda perlu mencari tahu kapan Anda mengalami ovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium) dan bercinta pada saat yang tepat.

2. Dia bisa menjadi suami yang tidak subur
Kesuburan wanita lebih sering dipertanyakan jika suami dan istri tidak memiliki anak. Pada kenyataannya, infertilitas dapat datang dari istri dan suami.

Padahal, penyebab infertilitas (infertilitas) bisa berlipat ganda. Artinya, baik istri maupun suami sama-sama memiliki masalah kesuburan. Ini sering disebut infertilitas faktor campuran.

3. Jadikan ovulasi cinta yang paling efektif
Jika Anda mencoba untuk hamil, Anda mungkin berpikir untuk melakukan hubungan seks setiap hari dan selama ovulasi (ketika telur matang dilepaskan dari ovarium). Bahkan jika tidak harus seperti itu. Sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita hingga 3 hari setelah berhubungan seks. Yang paling penting adalah mengetahui kapan masa subur Anda.

Masa subur wanita adalah sekitar waktu ovulasi yaitu antara 12-14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Umumnya masa subur seorang wanita dimulai 10-17 hari setelah hari pertama menstruasi terakhirnya, jika siklus menstruasi berlangsung 28 hari.

Sedangkan masa paling subur wanita adalah 5 hari sebelum ovulasi (pelepasan sel telur) dan hari ketika mereka berovulasi. Karena itu, Dr. Melisa Holmes, profesor kebidanan dan kandungan di South Carolina Medical University di Amerika Serikat merekomendasikan untuk melakukan hubungan seksual 2 hari sebelum ovulasi. Seks pada saat itu adalah peluang besar untuk hamil dengan cepat.

Namun, siklus menstruasi dan masa subur setiap wanita berbeda, sehingga Anda perlu menghitung masa subur Anda melalui kalkulator Hello Fertility Sehat.

4. Berat badan memengaruhi peluang hamil
Jika tubuh Anda memiliki kekurangan gizi kronis, Anda tidak dapat mengalami menstruasi karena setidaknya 22 persen lemak tubuh diperlukan untuk ovulasi. Tidak hanya terlalu kurus, kegemukan juga bisa mengubah hormon dan menghambat ovulasi.


Berat badan tidak hanya memiliki potensi untuk mempengaruhi kesuburan, tetapi juga kesehatan rahim. Menurut March of Dimes, wanita hamil yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih besar terkena tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain itu, wanita yang kelebihan berat badan lebih berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar